Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS)

Saya adalah orang asli Semarang dan juga sangat fanatik dengan sepakbola, maka tidak afdol jika tidak mengetahui sepak terjang sepakbola di semarang khususnya tim kebanggaan kota Semarang yaitu PSIS Semarang. Jadi tulisan pertama saya ini mengenai PSIS SEMARANG!

Awal mula berdirinya PSIS Semarang adalah ketika jaman dulu (jaman-jaman masih dijajah ama Belanda) di Semarang ini sebenarnya sudah ada team sepakbola yang saat itu masih dibawah pemerintah kolonial, tim saat itu bernama UNION. Tim UNION berdiri pada 2 Juli 1911 itu sebenarnya sebutan lain dari tim Hoa Yoe Hwee Koan dan tim ini mendapat hak rechspersoon tahun 1917 dari pemerintah kolonial Belanda.

Ada pula tim bernama Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH) dengan gedung olahraga di wilayah Seteran. Pada tahun 1926 tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Tercatat klub Hwa Nan ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team VoetbalbondTetapi di kalangan penduduk pribumi tim yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928, bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya Tots Ons Doel berganti nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). PS SSS inilah yang kemudian menjadi cikal bakal PSIS Semarang. Pada tahun 1930 team ini berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di lapangan Karimata Timur. Dan setelah lahirnya induk organisasi sepakbola Indonesia (PSSI), maka Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) pun berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang atau yang lebih dikenal dengan nama PSIS SEMARANG. Pada awalnya tim ini beranggotakan klub sepak bola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS sendiri.

Sejak pertamabergabung dalam kompetisi perserikatan PSIS memang dikenal sebagai tim medioker, karena prestasinya yang tidak bisa dikatakan jelek ataupun juga dikatakan baik. Setelah lama berkompetisi akhirnya PSIS dapat merasakan nikmatnya juara. Itu terjadi pada 11 Maret 1987 saat Final Kompetisi Perserikatan PSSI dimana PSIS mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Syaiful Amri. Dan sebagai juara Divisi Utama Perserikatan 1987 maka PSIS pun dikirim ke Piala Sultan Hassanal Bolkiah 1987 di Brunei Darussalam. Tetapi sayang PSIS hanya memperoleh Runner-up setelah dikalahkan Malaysia 4-1.

Dan 15 tahun kemudian tepatnya pada kompetisi Liga Indonesia V 1998, PSIS kembali menggapai final dan kembali bertemu dengan Persebaya Surabaya. Final ini seperti final usiran karena tidak diselenggarakan di Stadion Utama Bung Karno melainkan di Stadion Klabat Menado. Di partai final ini PSIS kembali menekuk Persebaya dengan skor 1-0 lewat gol tunggal “maradona dari Purwodadi” alias Tugiyo pada injury time babak kedua. Dan pada musim berikutnya prestasi PSIS jeblok, dengan degradasi ke Divisi I. Hal ini menjadikan PSIS sebagai sebagai Tim Liga Indonesia Pertama yang berhasil juara dan terdegradasi di musim berikutnya.

Dan setelah kembali promosi di musim 2001-2002 musim-musim berikutnya prestasi PSIS masih datar-datar saja, hingga pada musim 2005 di mana  PSIS menjadi juara 3. Dan musim berikutnya PSIS melangkah ke final tetapi ditekuk PERSIK Kediri, gagalah ambisi menjadi juara untuk ketiga kalinya. Di musim 2011/2012 ini PSIS berada di Grup 2 Divisi Utama LPIS bersama dengan PERSIK Kediri, PSCS Cilacap, PPSM Magelang, PERSIKAB Bandung, PSS Sleman, PERSIPASI Kota Bekasi, PSIR Rembang, PERSEPAR Palangkaraya, PERSIS Solo. Dimana sampai pekan ke-7 PSIS masih memimpin grup 2, semoga saja PSIS dapat terus menang dan kembali promosi ke LPI musim depan (jika LPI masih ada 😀 ). Semoga saja PSIS kembali berprestasi di musim-musim berikutnya.


Tinggalkan komentar